TEL AVIV - Seorang mahasiswa Indonesia lebih memilih bertahan di Tel Aviv. Dia memperhitungkan segala resiko jika menuju ke pintu perbatasan Israel-Mesir untuk menyeberang.
Proses evakuasi warga negara Indonesia dari Israel dan Palestina terus dilakukan. Sepuluh WNI di Gaza menunggu pintu perbatasan Israel-Mesir. Para mahasiswa menilai saat ini situasinya masih belum kondusif.
“Saya lebih memilih untuk tetap tinggal dan lihat perkembangan situasi karena ada risiko untuk menuju ke perbatasan di utara, yaitu ke Amman (Yordania.red). Saya masih memperhitungkan hal itu,” katanya dilansir dari VOA, Kamis (12/10/2023).
Namanya Thadeo Arlo, mahasiswa Indonesia di ibu kota Tel Aviv, Israel, yang memilih untuk bertahan. Deo, panggilannya, sudah empat tahun tinggal di Israel dan kuliah di jurusan Ilmu Komputer.
Saat diwawancarai pada Rabu (11/10/2023) sore waktu Tel Aviv, Deo masih berada di dalam gedung kampusnya, yang berlantai 12. Sesekali terdengar suara roket melintas dan sirene. Namun Deo tampak tetap tenang.